Rabu, 08 Juli 2015

In Times, film yang menyadarkan manusia akan berharganya waktu

Waktu adalah uang (time is money), mungkin berangkat dari peribahasa inilah, film In Times dibuat. Film ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Will Sallas yang menginginkan ditegakkannya keadilan di kehidupan sekitarnya, khususnya Getto, kota tempat dia tinggal. Semangatnya akan memperjuangkan keadilan dan pemenuhan hak kesejahteraan hidup itu semakin terbakar ketika sang ibu meninggal karena kehabisan waktu. Mereka terlambat bertemu beberapa detik, sehingga Will gagal memberi tambahan waktu untuk ibunya, hingga sang ibu meninggal dalam pelukan Will yang saat itu mereka saling berlari untuk mencapai salah satunya.


Dalam film ini, semua orang memiliki waktu hidup yang tertera di pergelangannya, jika angka itu menunjukkan angka nol, maka dia akan mati. Waktu tersebut juga digunakan sebagai alat tukar. Beli makanan, bayar transportasi, dan yang lainnya ditarik dari waktu yang mereka miliki dengan memindai (scan) nadi pergelangan. Untuk penggajihan pun juga dilakukan pemindaian, bahkan untuk mengambil atau memberi waktu kepada orang lain mereka melakukannya dengan saling memegang pergelangan, tangan di atas berarti mengambil, tangan di bawah berarti memberi. Konon ada di antara mereka yang melakukannya sebagai pertarungan, siapa lebih kuat maka akan mendapat tambahan waktu dari yang kalah.




Di kota sebelah terdapat kota New Greenitch. Kotanya orang-orang kaya dengan pergerakan waktu yang lebih lambat dibanding Getto. Suatu hari, Will bertemu dengan orang New Greenitch di Getto. Tentulah ini bukan hal yang baik, terlebih orang itu memilik waktu satu abad, banyaknya waktu yang dia miliki mengundang perampok waktu. Beruntung Will mampu untuk mnyelamatkannya. Dalam pelarian itu, terjadi perbincangan antara mereka, ternyata orang itu sadar bahwa hidup abadi tidaklah nyaman. Orang kaya itu juga tahu bahwa Will bukanlah orang yang menyianyiakan waktu. Akhirnya tanpa sepengetahuan Will, orang itu memeberikan semua waktunya pada Will, dan hanya menyisakan sedikit waktu untuk menjauh.

Dengan waktu sebanyak itu, Will memutuskan untuk pergi ke New Greenitch dan mencari lebih banyak waktu. Di sana Will bertemu dengan pemilik bank dan anaknya yang cantik. Di situ Will juga digerebek oleh Penjaga Waktu (Time Keeper) yang menunjuk Will sebagai orang yang bertanggung jawab atas kematian orang kaya di Getto. Setelah sebagian waktu Will disita, Will lari dan membawa anak pemilik bank sebagai sandera. Akhirnya mereka berdua berkerjasama untuk merampok bank waktu untuk kemudian di bagikan lagi kepada penduduk Getto yang selama ini perekonomiannya diobrak-abrik oleh pihak bank yang menginginkan kehidupan abadi dengan mengambil banyak waktu dari penduduk Getto.


Film ini benar-benar menyadarkan kita akan berharganya waktu. Dengan membayangkan semuanya dibayar dengan waktu atau umur, tentunya kita tidak akan menyia-nyiakan atau membiarkan waktu berlalu begitu saja. Antara tidur dengan bekerja, tidur dengan sekolah, pastilah kalian akan meninggalkan tidur, atau hal lainnya yang tidak bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar